Magelang (26/7), Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Adanya genangan air dan pengolahan sampah yang kurang baik di Desa Sukorejo, khususnya di Dusun Krutuk, menciptakan habitat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk hidup dan berkembang biak. Maka dari itu, diperlukan alternatif alami dan aman untuk melindungi warga dari gigitan nyamuk.
Pembuatan paket anti nyamuk yang berisi biolarvasida daun sirih dan semprotan sereh anti nyamuk merupakan salah satu langkah preventif untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Daun sirih mengandung senyawa alkaloid yang dapat membunuh jentik nyamuk. Biolarvasida ini akan diletakkan di tempat-tempat penampungan air untuk membunuh jentik-jentik tersebut. Sedangkan, sereh mengandung senyawa minyak atsiri yang aromanya efektif sebagai pengusir nyamuk. Semprotan sereh anti nyamuk aman digunakan pada kulit.
Salah satu mahasiswa Tim II KKN Undip, Salsabila Nurivani, dari prodi Kimia Fakultas Sains dan Matematika melakukan edukasi melalui demonstrasi pembuatan biolarvasida daun sirih dan semprotan sereh anti nyamuk pada perkumpulan ibu-ibu PKK Dusun Krutuk. Demonstrasi ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2024 lalu. Edukasi ini bertujuan agar ibu-ibu anggota PKK sadar akan pentingnya pencegahan DBD dengan memanfaatkan bahan-bahan alami. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian paket anti nyamuk berisi dua produk yang didemonstrasikan sebelumnya, yaitu biolarvasida daun sirih dan semprotan sereh anti nyamuk kepada ibu-ibu anggota PKK Dusun Krutuk yang hadir. Harapannya, melalui kegiatan ini Dusun Krutuk dapat terbebas dari DBD.